Malala Yousafzai Diserbu di Sosial Media Sehabis Pertanyakan Kenapa Butuh Menikah

Malala Yousafzai Diserbu di Sosial Media Sehabis Pertanyakan Kenapa Butuh Menikah

Malala Yousafzai Diserbu di Sosial Media Sehabis Pertanyakan Kenapa Butuh Menikah – Penggerak Malala Yousafzai menemukan serbuan di alat sosial di Pakistan sehabis hasil wawancaranya dengan majalah Vogue diluncurkan, mempersoalkan perlunya menikah.

Malala Yousafzai Diserbu di Sosial Media Sehabis Pertanyakan Kenapa Butuh Menikah

Malala Yousafzai Diserbu di Sosial Media Sehabis Pertanyakan Kenapa Butuh Menikah

malala-yousafzai – Dalam komentarnya, peraih Nobel Perdamaian 2014 ini berkata ia sedang tidak mengerti“ kenapa orang wajib menikah”.

Baca juga : Juara Nobel Perdamaian Malala Bangun Sekolah Untuk Pengungsi Suriah

“ Bila Kamu mau mempunyai seorang dalam hidup Kamu, kenapa Kamu wajib memaraf pesan berjodoh, kenapa tidak dapat jadi kawan kerja?” ucapnya, diambil dari Angkatan laut(AL) Araby, Senin( 7/ 6).

Ia setelah itu berkata ibunya menasihatinya supaya menikah sebab“ perkawinan itu bagus”.

Malala pula berkata kalau ia pula nangkring di bar dengan kawan- kawannya serta memberi pemikirannya pertanyaan mengenakan kerudung ialah“ kultural”.

Tidak lama sehabis itu, tagar#ShameOnMalala jadi trending di Pakistan.

Komentarnya ditaksir menyepelehkan apa yang dikira banyak orang selaku institusi bersih di negeri kebanyakan Orang islam.

Malala menemukan dakwaan konspirasi kalau korban penembakan Taliban itu jadi agen anti- Muslim dari nilai- nilai serta akibat Barat, sampai penghinaan langsung, serta apalagi bahaya pemerkosaan serta pembantaian.

Terdapat pula pendapat yang mempersalahkan Taliban sebab kandas” menggapai satu sasaran sempurna” merujuk pada usaha pembantaian Malala sebagian tahun kemudian.

Papa Malala, Ziauddin Yousafzai membalas banyak orang yang ia gambarkan selaku” buzzer” yang baginya sudah menanggapi putrinya di luar kondisi.

” Alat sosial salah memaknakan apa yang ia tuturkan, mengutip keadaan berhati- hati di luar kondisi mengubahnya serta menafsirkannya,” jelasnya.

Konsumen Twitter yang lain pula membela Malala.

” Amat ayu. Senantiasa bertumbuh. Kita besar hati padamu,” catat salah satu konsumen Twitter.

Malala diketahui sebab melaksanakan pembelaan hak asas orang, paling utama pembelajaran wanita serta kanak- kanak di Ngarai Swat asalnya di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, di mana Taliban Pakistan setempat sering- kali mencegah anak wanita berpelajaran.

Advokasinya sudah bertumbuh jadi aksi global, serta bagi mantan Kesatu Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi, Malala sudah jadi” masyarakat negeri sangat terkenal” di negeri itu.

Malala Yousafzai Banjir Kecaman Berakhir Beranggapan Pertanyaan Pernikahan

Penggerak Wanita Malala Yousafzai tiba- tiba diserbu bermacam kecaman berakhir mengatakan pemikirannya terpaut perkawinan.

Malala Yousafzai yang timbul di bungkus versi Juni 2021 majalah British Vogue, membeberkan seluruh‘ rahasia’ kala menempuh lockdown di Inggris, menggunakan kerudung, kesukaannya, persahabatannya, serta sedang banyak lagi.

Salah satu yang menarik atensi konsumen internet dalam tanya jawab itu merupakan statment Malala Yousafzai terpaut perkawinan.

Dikala berdialog mengenai gimana orang tuanya mau memandang gadis mereka menikah sesuatu hari esok, Malala Yousafzai mengatakan pemikirannya.

“ Aku sedang tidak paham kenapa orang wajib menikah,” tuturnya, diambil Pikiran- Rakyat. com dari The Indian Express, Jumat 4 Juni 2021.

Malala Yousafzai berkata kalau dirinya sedang belum menguasai kenapa wajib terdapat perkawinan bila mau mempunyai seorang di hidupnya.

“ Bila Kamu mau mempunyai seorang dalam kehidupan Kamu, kenapa Kamu wajib memaraf pesan berjodoh? Kenapa itu tidak dapat cuma jadi rekan?” tuturnya.

Statment penggerak berkebangsaan Pakistan itu juga diunggah balik oleh alat Fifth Deck lewat akun Twitter sah mereka.

Perihal itu juga lalu mengundang bermacam respon dari warganet, serta tidak sedikit kecaman yang tertuju kepadanya.

Beberapa besar warganet mengancam statment Malala Yousafzai yang mempersoalkan pertanyaan perkawinan, serta lumayan jadi‘ rekan’ saja.

“ Tidak terdapat yang mencengangkan, ia dilahirkan oleh lobi anti- Muslim buat menyesatkan anak muda Orang islam dari Islam. Mereka mulai dengan menghasilkan haram- halal( terkini) buat membuat tuduhan terkini. Kebanyakan Orang islam tidak sempat yakin ceritanya dari dini. Cuma Orang islam Bebas yang mendukungnya,” celoteh owner akun@MujeebHyd.

“ Sebab akses ke badan rival tipe tiba dengan tanggung jawab serta peranan kepada tipe kemaluan yang lain, yang ialah apa itu kontrak perkawinan dalam Islam. Kamu tidak dapat mempunyai akses ke badan orang lain, cuma sebab Kamu mau penuhi hasrat serta kemauan Kamu,” celoteh owner akun@NajaahQP.

“ Saat ini aku paham kalau kala Kamu sangat berakal, Kamu hendak mempersoalkan Tuhan pada suatu. Ini bukan salahnya. Bila ia terletak di Afghanistan, itu tentu telah terjawab semenjak itu!” celoteh owner akun@sidikalib.

Perlukah Menikah? Warga Internet juga Rusuhi Malala Yousafzai di Medsos

Penggerak Malala Yousafzai diserbu warga Internet di alat sosial di Pakistan karena hasil wawancaranya dengan majalah Vogue diluncurkan, mempersoalkan perlunya menikah.

Dalam komentarnya, peraih Nobel Perdamaian 2014 ini berkata, dirinya sedang tidak mengerti“ kenapa orang wajib menikah”.

“ Bila Kamu mau mempunyai seorang dalam hidup Kamu, kenapa Kamu wajib memaraf pesan berjodoh, kenapa tidak dapat jadi kawan kerja?” ucapnya( 7/ 6).

Ia setelah itu berkata, ibunya menasihatinya supaya menikah sebab“ perkawinan itu bagus”.

Malala pula berkata kalau ia pula nangkring di bar dengan kawan- kawannya serta memberi pemikirannya pertanyaan mengenakan kerudung ialah“ kultural”.

Tidak lama sehabis itu, tagar#ShameOnMalala jadi trending di Pakistan.

Komentarnya ditaksir menyepelehkan apa yang dikira banyak orang selaku institusi bersih di negeri kebanyakan orang islam.

Malala menemukan dakwaan konspirasi kalau korban penembakan Taliban itu jadi agen anti- muslim dari nilai- nilai serta akibat Barat, sampai penghinaan langsung, serta apalagi bahaya pemerkosaan serta pembantaian.

Terdapat pula pendapat yang mempersalahkan Taliban sebab kandas“ menggapai satu sasaran sempurna” merujuk pada usaha pembantaian Malala sebagian tahun kemudian.

Menjawab perihal itu, papa Malala, Ziauddin Yousafzai membalas banyak orang yang ia gambarkan selaku“ buzzer” yang baginya sudah menanggapi putrinya di luar kondisi.

“ Alat sosial salah memaknakan apa yang ia tuturkan, mengutip keadaan berhati- hati di luar kondisi mengubahnya serta menafsirkannya,” jelasnya.

Sebagian konsumen Twitter yang lain pula membela Malala.“ Amat ayu. Senantiasa bertumbuh. Kita besar hati padamu,” catat salah satu konsumen Twitter.

Selaku data, Malala diketahui sebab melaksanakan pembelaan hak asas orang, paling utama pembelajaran wanita serta kanak- kanak di Ngarai Swat asalnya di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, di mana Taliban Pakistan setempat sering- kali mencegah anak wanita berpelajaran.

Advokasinya sudah bertumbuh jadi aksi global, serta bagi mantan Kesatu Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi, Malala sudah jadi“ masyarakat negeri sangat terkenal” di negeri itu.

Share this: